PENDEKATAN DESAIN SISTEM TERSTRUKTUR
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, salah satunya
yaitu dengan melakukan pendekatan sistem secara terstruktur dan
berorientasi objek.
Pendekatan terstruktur adalah metode
perkembangan sistem dengan menyediakan sistem tambahan yang berupa alat -
alat dan teknik - teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap
mengikuti ide dari system life cycle.
Konsep pengembangan sistem
terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di
pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah
dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri.
Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan
sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan
pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan
yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem
akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan. Salah satu
tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah
menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
- Kelebihan pendekatan perancangan terstruktur :
1. Mengurangi kerumitan masalah
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal
3. Standarisasi
4. Orientasi ke masa datang
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer
- Kekurangan pendekatan perancangan terstruktur :
1. SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
2. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
3. Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall)
4.
Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena
sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap
perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
Pendekatan berorientasi
objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan
model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan
adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku
dalam satu entitas.
- Kelebihan pendekatan berorientasi objek:
1.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah
menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara
terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini
memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera
masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel
dan mudah dalam memelihara.
2. OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
3.
Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada
proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan
reduksi harga.
4. Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri
yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi
resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
5. Analis
dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi
desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai
lingkungan eksekusi.
6. Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya
dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan
keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain
(Sommerville, 2000).
- Kekurangan Pendekatan Berorientasi Objek :
1.
Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse.
Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan
digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap
reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar
(Hantos, 2005).
2. OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang
tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode
terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang
lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD
dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
3. Sering kali pemrogramam
berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap
fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional
sistem.
^ Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
^ Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
^ Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
^ Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar